PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI MENGGUNAKAN
MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII-8 MTsN 1 BLITAR
PROPOSAL
Diajukan
untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah
“Penelitian Tindakan Kelas”
Oleh:
KRISNINA
MAHARANI
NIM.
17210163016
JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Bahasa merupakan
alat untuk berkomunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari, media penyampaiannya
dapat melalui lisan atau tulis. Oleh karena itu, bahasa tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berkomunikasi atau
berinteraksi dengan manusia lainnya, bahasa digunakan untuk memenuhi sifat
manusia tersebut. Zaman semakin berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi pun
juga semakin berkembang, dan manusia juga harus mengembangkan bahasanya dengan
baik agar tidak tertinggal oleh zaman.
Keterampilan
berbahasa memiliki empat komponen, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2)
keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan
menyimak. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan apabila telah melalui dan
menyelesaikan sebuah proses, proses dalam bahasa dan berbahasa adalah harus
melalui empat komponen keterampilan berbahasa di atas. Keterampilan hanya
diperoleh dari banyaknya latihan. Keempat komponen berbahasa tersebut tidak
hanya berada pada ruang lingkup bahasa saja. Namun, sangat erat kalitannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis adalah
keterampilan yang paling akhir setelah seseorang menguasai ketiga komponen
lainnya, yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Secara umum, menulis merupakan
kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide ke dalam bentuk lambang grafis berupa
tulisan yang bisa dipahami orang lain.
Menulis narasi
merupakan suatu proses kreatif. Dalam proses kreatif itu terdapat
proses-proses, yaitu (1) pemunculan ide, (2) pengembangan ide, (3) penulisan
ide, dan (4) penyempurnaan ide. Keterampilan menulis narasi adalah suatu
kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman hidup seseorang dalam bahasa
tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan
efisien.
Menurut hasil
observasi dan wawancara dan pengamatan pada tanggal 23 Mei 2019 antara peneliti
dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII MTsN 1 Blitar diperoleh
informasi bahwa ketertarikan dan keterampilan menulis siswa tergolong rendah
terutama pada kelas VII-8 MTsN 1 Blitar. Terdapat beberapa masalah yang
melatarbelakangi permasalahan tersebut. Berawal dari media pembelajaran yang
kurang sesuai atau kurang menarik menyebabkan siswa kurang berminat dalam
belajar.
Penggunaan media
pembelajaran sangat penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Minimnya
penggunaan media pembelajaran sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa. Dalam pembelajaran guru sebaiknya
menggunakan media pembelajaran yang menarik siswa untuk semangat belajar.
Pemanfaatan media sangat berperan penting dalam tercapainya tujuan
pembelajaran.
Cara mengatasi
hal tersebut, guru hendaknya dapat menggunakan alternatif pembelajaran dengan
media. Media yang dirasa tepat untuk siswa MTsN 1 Blitar, terutama kelas VII-8
adalah media gambar berseri karena beberapa alasan, yaitu (1) disediakannya
gambar-gambar akan membuat siswa tertarik, (2) siswa akan belajar berpikir
logis mengenai hubungan sebab akibat, dan (3) biaya yang dikeluarkan tidak
terlalu banyak .
Peneliti
berusaha memecahkan masalah tersebut dengan memilih media pembelajaran yang
tepat. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, dipilihlah media gambar
berseri untuk pengajaran menulis cerita narasi karena telah dilakukan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Naratif Pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah I Surakarta”
oleh Budi Santoso, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Universitas
Muhammadiyah Surakarta telah mampu meningkatakan kemampuan menulis narasi.
Dengan latar
belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan penelitian Peningkatan
Keterampilan Menulis Cerita Narasi Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas
VII-8 MTsN 1 Blitar, dengan harapan penggunaan media gambar berseri mampu
meningkatkan keterampilan menulis cerita narasi siswa kelas VII-8 MTsN 1
Blitar.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut.
1. Media
pembelajaran yang digunakan monoton dan kurang menarik.
2. Siswa
kurang berminat dalam pembelajaran.
3. Rendahnya
keterampilan menulis siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
4. Belum
digunakan media gambar berseri di kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
C. Batasan
Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, muncul permasalahan yang harus diselesaikan. Agar
penelitian ini terfokus dalam kajiannya, perlu adanya batasan masalah
penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada permasalahan
bagaimana peningkatan keterampilan menulis cerita narasi siswa kelas VII-8 MTsN
1 Blitar menggunakan media gambar berseri. Pembatasan masalah tersebut dipilih
terkait dengan adanya masalah yaitu kurangnya minat siswa keterampilan menulis
cerita narasi kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
batasan masalah yang dikemukakan di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah
pelaksanaan pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri
pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar?
2. Bagaimanakah
hasil pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada
siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar?
E. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Memaparkan
pelaksanaan pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri
pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
2. Memaparkan
hasil pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada
siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
F.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian
ini dapat memeberikan manfaat praktis sebagai berikut.
1. Bagi
guru dan calon guru, penelitian ini dapat dijadikan acuan dan tambahan
pengetahuan tentang media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis,
khususnya menulis cerita narasi.
2. Bagi
siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pembelajaran siswa
untuk meningkatan keterampilan menulis.
3. Bagi
pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan inovasi dalam
pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.
G. Batasan
Istilah
Agar diperoleh
pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca tentang istilah judul
penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan istilah sebagai berikut.
1. Peningkatan
adalah cara yang dilakukan secara sengaja untuk memperbaiki dan menaikkan
kemampuan atau keterampilan tertentu.
2. Keterampilan
menulis narasi adalah suatu kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman
hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur
waktu dengan efektif dan efisien.
3. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
4. Media
gambar berseri adalah sejumlah gambar di mana antara satu gambar dengan gambar
yang lain saling berkaitan dan membentuk alur cerita tertentu.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi
Teori
1. Pengertian
Menulis
Menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa dari empat komponen berbahasa.
Secara umum, menulis adalah kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide itu ke
dalam bentuk lambang-lambang grafis berupa tulisan yang dipahami orang lain.
Selain itu, menulis juga merupakan sebuah aktivitas berpikir. Proses berpikir
dalam menulis mencakup bagaimana ide-ide dimunculkan dan difokuskan pad
aide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait. Ide-ide tersebut kemudian
dituangkan ke dalam paragraf dan wacana yang berhubungan. (Nurhadi, 2017)
2. Tahap-tahap
Menulis
Menulis memiliki
empat tahap yaitu (1) pramenulis, (2) tahap pencarian gagasan, (3) tahap
penemuan gagasan, dan (4) tahap pengembangan gagasan. Pada tahap pra menulis,
penulis mempersiapkan bahan, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,
menentukan fokus dan mengolah informasi. Tahap pencarian gagasan berlangsung
ketika penulis memproses informasi yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
atau jalan keluar yang dicarinya. Tahap penemuan gagasan adalah datangnya
gagasan dalam pikiran penulis. Tahap selanjutnya adalah pengembangan gagasan.
Pada tahap ini, gagasan yang muncul akan diseleksi, disusun, dan dikembangkan
sesuai dengan fokus tulisan. (Nurhadi, 2017)
3. Pembelajaran
Menulis Berdasarkan Gambar
Pemilihan media
pembalajaran harus sesuai dengan usia siswa dan tujuan pembelajaran. Media
gambar adalah salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, khususnya untuk keterampilan menulis narasi. Gambar adalah media
visual yang banyak digunakan oleh guru karena kelebihannya.
Dalam memahami
sebuah gambar, diperlukan pemikiran yang kritis. Hal ini merupakan salah satu
manfaat gambar dalam pembelajaran menulis cerita narasi. Siswa dituntut
berpikir kritis dan kreatif dalam menciptakan sebuah cerita narasi.
(Syahruddin, 2013)
4. Media
Pembelajaran
1. Pengertian
Media Pembelajaran
Media berasal
dari bahasa latin yaitu medius yang
berarti perantara atau pengantar. Secara lebih khusus media pembelajaran adalah
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, khususnya
pelajaran untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Media
pembelajaran sangat berdapak pada motivasi siswa dan profesionalisme guru.
Kelas yang menggunakan media pembelajaran jauh lebih menarik dan aktif
dibandingkan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran. Guru yang
menggunakan media pembelajaran juga akan disenangi oleh siswa, karena memiliki
inovasi dan kreativitas dalam menciptakan suasana kelas yang baru, penuh inovasi,
dan kreativitas. (Rusydiyah, 2015)
2. Fungsi
Media Pembelajaran
Media sebagai
komponen yang penting dalam pembalajaran memiliki fungsi yang sangat penting
dalam kelangsunga pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat
penting yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terhambatnya proses
belajar mengajar.
Menurut Degeng
(2001) dikutip oleh Rusydiyah, secara garis besar fungsi media pembelajaran
adalah:
1. Menghindari
adanya verbalisme
2. Membangkitkan
motivasi
3. Menarik
perhatian siswa
4. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran
5. Mengaktifkan
siswa dalam pembelajaran
6. Mengekfetifkan
pemberian stimulus dalam pembelajaran. (Ruydiyah, 2015)
3. Jenis-jenis
Media Pembelajaran
Soeparno (1980:7)
mengklasifikasikan media pembelajaran dari segi, yaitu (1) berdasarkan
karakteristiknya memiliki lima macam, yaitu suara, gerak, garis, dan lukisan.
Kelimanya bisa saling terpadu. (2) berdasarkan dimensi presentasi mencakup lima
waktu presentasi, sifat presentasi, dan sifat respon. (3) berdasarkan
pemakainya, dibedakan atas media untuk kelas besar, media untuk kelas kecil,
dan media untuk belajar secara individual.
Berdasarkan jenisnya, media dibedakan atas.
a. Media
auditi, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang
termasuk jenis media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio.
b. Media
visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Yang termasuk
jenis ini antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak
bersuara.
c. Media
audio visual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Beberapa contoh media audio visual meliputi televisi, video, film atau
demontrasi langsung. (Nugraha, 2009 diunduh dari http://yudinugraha.co.cc/?
Pada tanggal 29 Oktober 2011).
5. Media
Gambar Berseri
Media gambar
berseri yaitu media gambar yang terdiri dari empat (4) atau lebih gambar yang
disusun secara berurutan dengan satu tema yang dibuat menarik. Media gambar
berseri tersebut akan memotivasi dan memudahkan siswa dalam pembuatan sebuah
cerita. Media gambar berseri termasuk dalam media visual yang dapat digunakan
guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis cerita narasi.
Fungsi media
gambar berseri adalah untuk menarik perhatian siswa, memotivasi siswa dalam
pembuatan cerita, memperjelas sajian ide. Dengan berbagai fungsi dari media
gambar berseri, media tersebut tidak membutuhkan biaya yang banyak.
(Permatasari, 2013)
6. Langkah-langkah
Pembelajaran dengan Media Gambar Berseri
Sebelum menggunakan
media gambar dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan
langkah-langkah menggunakannya, agar pembelajaran dengan menggunakan media
dapat berjalan dengan baik. Langkah langkah penggunaan media gambar berseri
adalah sebagai berikut:
a. Guru
menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b. Guru
memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas
c. Guru
menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar
d. Guru
mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan
kepada siswa secara satu persatu
e. Guru
memberikan tugas kepada siswa. (Rasyad, 2011)
B. Penelitian
yang Relevan
Penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Pemanfaatan Media
Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Naratif Pada Siswa Kelas
VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta oleh Budi Santoso, Mahasiswa Pendidikan
Bahasa dan Sastra Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa (1) terdapat
perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis cerita narasi
siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta yang menggunakan media gambar
berseri dan tanpa menggunakan media gambar berseri, (2) penggunaan media gambar
berseri lebih efektif dalam pembelajaran menulis cerita narasi siswa kelas VII
A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dibandingkan dengan pembelajaran menulis siswa
kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tanpa menggunakan media gambar
berseri.
Penelitian ini
relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu pada subjek
penelitian dan media pembelajaran yang digunakan. Kedua penelitian sama-sama
memiliki subjek penelitian keterampilan menulis dan menggunakan media gambar
berseri.
C. Kerangka
Pikir
Keterampilan menulis
cerita narasi merupakan salah satu aspek keterampilan menulis yang dianggap
sulit karena membutuhkan pikiran yang kritis dan kreativitas. Secara praktik
keterampilan menulis cerita narasi membutuhkan banyak membaca, latihan, dan pengarahan
pembelajaran yang intensif. Fenomena pembelajaran umumnya masih menggunakan
media yang monoton dan kurang menarik. Sehingga pembelajaran dirasa membosankan
dan siswa kurang aktif.
Untuk mengatasi hal
tersebut, guru hendaknya menggunakan alternative dengan menggunakan media
pembelajaran yang menarik. Media yang dirasa tepat untuk mengatasi masalah
diatas adalah media gambar berseri. Media gambar berseri ini dapat mempermudah
siswa dalam menulis cerita narasi, menarik perhatian siswa karena gambar-gambar
menarik yang disajikan. Terlepas dari itu, biaya yang dikeluarkan juga tidak
mahal.
D. Hipotesis
Tindakan
Dengan
menerapkan media gambar berseri, maka:
1. Pelaksanaan
pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa
kelas VII-B MTsN 1 Blitar dapat ditingkatkan.
2. Hasil
pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa
kelas VII-8 MTsN 1 Blitar dapat ditingkatkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk
Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolahan tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.(Arikunto,
2009). Penelitian ini dilakukan dengan cara kerja sama antara peneliti dan guru
Bahasa Indonesia MTsN 1 Blitar kelas VII-8, yang bernama Awang Mahaja, S. Pd.
Model penelitian
yang digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang
terdiri atas empat tahap sebagai berikut.
1. Perencanaan
adalah rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menulis cerpen.
2. Tindakan
adalah pembelajaran macam apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya
peningkatan keterampilan menulis cerpen.
3. Observasi
atau pengamatan adalah pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses
pembelajaran dan pengamatan terhadap hasil kerja siswa.
4. Refleksi
adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil pengamatan sehingga dapat
dilakukan terhadap proses belajar selanjutnya.
B. Setting
Penelitian
1. Tempat
Penelitian
Setting tempat
penelitian yaitu lokasi peneliti melakukan penelitian. Lokasi penelitian ini
dilaksanakan di MTsN 1 Blitar yang terletak di Jl. Ponpes Al Kamal, Kunir,
Wonodadi, Blitar. Peneliti memilih MTsN 1 Blitar karena MTsN tersebut belum
pernah menggunakan media pembelajaran media gambar berseri, khususnya pelajaran
bahasa Indonesia di kelas VII-8.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan pada bulan Mei
2019.
C. Subjek
dan Objek Penelitian
1. Subjek
Penelitian
Subjek
penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam sebuah penelitian. Subjek
yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
Jumlah siswa yang dijadikan objek adalah 36 siswa. Penentuan kelas yang
dijadikan subjek penelitian berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Indonesia
MTsN 1 Blitar.
2. Objek
Penelitian
Pengambilan
objek penelitian ini mencakup proses dan hasil. Objek penelitian yang berupa
proses adalah pelaksanaan proses keterampilan menulis cerita narasi menggunakan
media gambar berseri di kelas VII-8 MTsN 1 Blitar. Objek hasil penelitian
berupa hasil atau skor yang diperoleh siswa selama pelaksanaan menulis cerita
narasi menggunakan media gambar berseri.
D. Teknik
Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara ini
dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa kelas VII-8 untuk menggali informasi
guna memperoleh data yang valid. Beberapa siswa yang diwawancarai hanya siswa
yang terlihat peningkatannya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara
dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII-8.
2. Pengamatan
Pengamatan
adalah pengambilan data. Peneliti mencatat hal-hal yang terjadi saat tindakan
dan mendeskripsikan sikap dan penampilan siswa saat proses berlangsung. Dari
hasil pengamatan tersebut, peneliti akan memperoleh data yang valid tentang
proses menulis cerita narasi siswa, sikap siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, kegiatan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, serta hasil
tulisan cerita narasi yang telah dibuat siswa menggunakan media gambar berseri.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan
untuk mengambil data yang berupa keadaan sekolah, siswa, guru, dan kegiatan
belajar mengajar. Dokumentasi ini berupa hal-hal yang terkait dengan
penelitian, seperti silabus, RPP, dan gambar-gambar selama melakukan
penelitian.
4. Catatan
Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk
mencatat segala aktivitas selama penelitian berlangsung.
E. Instrumen
Penelitian
1. Catatan
Lapangan
Catatan lapangan
digunakan untuk mencatat atau mendeskripsikan sikap guru dan siswa selama
proses pembelajaran dan penelitian berlangsung.
2. Lembar
Pengamatan
Lembar
pengamatan digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan
pembelajaran. Dalam lembar pengamatan terdapat empat aspek yang diamati, yaitu
keaktifan siswa, perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran, minat siswa
selama pembelajaran, proses siswa menulis cerita narasi, hasil tulisan siswa
menulis cerita narasi, dan kerjasama
kelompok.
F.
Validitas dan
Reabilitas Data
1. Validitas
Validitas
data atau keabsahan data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas
data dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam
menarik kesimpulan.
2. Reabilitas
Salah
satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan reliabel adalah
dengan mempercayai penilaian peneliti itu sendiri. Reliabilitas dalam
penelitian ini dapat diwujudkan dengan penilaian data asli penelitian yang
meliputi transkrip wawancara, catatan lapangan, angket, dokumentasi, dan lembar
penilaian keterampilan menulis cerita narasi. (Madya, 2006)
G. Teknik
Analisis Data
Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan dalam
rangka mendeskripsikan kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah mendapat
tindakan. Teknik ini dibagi dua, yaitu analisis proses dan analisis produk.
Analisis data secara proses diambil pada waktu pembelajaran keterampilan menulis
cerita narasi menggunakan media gambar berseri. Analisis produk diambil dari
hasil penilaian tulisan cerita narasi siswa.
No comments:
Post a Comment