Friday, August 2, 2019

Penelitian Tindakan Kelas #1


PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII-8 MTsN 1 BLITAR

PROPOSAL

Diajukan untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah
“Penelitian Tindakan Kelas”












Oleh:
KRISNINA MAHARANI
NIM. 17210163016





JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari, media penyampaiannya dapat melalui lisan atau tulis. Oleh karena itu, bahasa tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berkomunikasi atau berinteraksi dengan manusia lainnya, bahasa digunakan untuk memenuhi sifat manusia tersebut. Zaman semakin berkembang, ilmu pengetahuan dan teknologi pun juga semakin berkembang, dan manusia juga harus mengembangkan bahasanya dengan baik agar tidak tertinggal oleh zaman.
Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menyimak. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan apabila telah melalui dan menyelesaikan sebuah proses, proses dalam bahasa dan berbahasa adalah harus melalui empat komponen keterampilan berbahasa di atas. Keterampilan hanya diperoleh dari banyaknya latihan. Keempat komponen berbahasa tersebut tidak hanya berada pada ruang lingkup bahasa saja. Namun, sangat erat kalitannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling akhir setelah seseorang menguasai ketiga komponen lainnya, yaitu menyimak, berbicara, dan membaca. Secara umum, menulis merupakan kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide ke dalam bentuk lambang grafis berupa tulisan yang bisa dipahami orang lain.
Menulis narasi merupakan suatu proses kreatif. Dalam proses kreatif itu terdapat proses-proses, yaitu (1) pemunculan ide, (2) pengembangan ide, (3) penulisan ide, dan (4) penyempurnaan ide. Keterampilan menulis narasi adalah suatu kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.
Menurut hasil observasi dan wawancara dan pengamatan pada tanggal 23 Mei 2019 antara peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII MTsN 1 Blitar diperoleh informasi bahwa ketertarikan dan keterampilan menulis siswa tergolong rendah terutama pada kelas VII-8 MTsN 1 Blitar. Terdapat beberapa masalah yang melatarbelakangi permasalahan tersebut. Berawal dari media pembelajaran yang kurang sesuai atau kurang menarik menyebabkan siswa kurang berminat dalam belajar.
Penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Minimnya penggunaan media pembelajaran sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.  Dalam pembelajaran guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang menarik siswa untuk semangat belajar. Pemanfaatan media sangat berperan penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran.
Cara mengatasi hal tersebut, guru hendaknya dapat menggunakan alternatif pembelajaran dengan media. Media yang dirasa tepat untuk siswa MTsN 1 Blitar, terutama kelas VII-8 adalah media gambar berseri karena beberapa alasan, yaitu (1) disediakannya gambar-gambar akan membuat siswa tertarik, (2) siswa akan belajar berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, dan (3) biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak .
Peneliti berusaha memecahkan masalah tersebut dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, dipilihlah media gambar berseri untuk pengajaran menulis cerita narasi karena telah dilakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Naratif Pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah I Surakarta” oleh Budi Santoso, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta telah mampu meningkatakan kemampuan menulis narasi.
Dengan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Narasi Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas VII-8 MTsN 1 Blitar, dengan harapan penggunaan media gambar berseri mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita narasi siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.
1.      Media pembelajaran yang digunakan monoton dan kurang menarik.
2.      Siswa kurang berminat dalam pembelajaran.
3.      Rendahnya keterampilan menulis siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
4.      Belum digunakan media gambar berseri di kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.

C.       Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, muncul permasalahan yang harus diselesaikan. Agar penelitian ini terfokus dalam kajiannya, perlu adanya batasan masalah penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada permasalahan bagaimana peningkatan keterampilan menulis cerita narasi siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar menggunakan media gambar berseri. Pembatasan masalah tersebut dipilih terkait dengan adanya masalah yaitu kurangnya minat siswa keterampilan menulis cerita narasi kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.

D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar?
2.      Bagaimanakah hasil pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar?

E.       Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Memaparkan pelaksanaan pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.
2.      Memaparkan hasil pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar.

F.        Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memeberikan manfaat praktis sebagai berikut.
1.      Bagi guru dan calon guru, penelitian ini dapat dijadikan acuan dan tambahan pengetahuan tentang media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis, khususnya menulis cerita narasi.
2.      Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu pembelajaran siswa untuk meningkatan keterampilan menulis.
3.      Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan inovasi dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

G.      Batasan Istilah
Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca tentang istilah judul penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan istilah sebagai berikut.
1.      Peningkatan adalah cara yang dilakukan secara sengaja untuk memperbaiki dan menaikkan kemampuan atau keterampilan tertentu.
2.      Keterampilan menulis narasi adalah suatu kemampuan pengungkapan ide, perasaan, pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis secara kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.
3.      Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar.
4.      Media gambar berseri adalah sejumlah gambar di mana antara satu gambar dengan gambar yang lain saling berkaitan dan membentuk alur cerita tertentu.



BAB II
KAJIAN TEORI
A.      Deskripsi Teori
1.      Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dari empat komponen berbahasa. Secara umum, menulis adalah kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide itu ke dalam bentuk lambang-lambang grafis berupa tulisan yang dipahami orang lain. Selain itu, menulis juga merupakan sebuah aktivitas berpikir. Proses berpikir dalam menulis mencakup bagaimana ide-ide dimunculkan dan difokuskan pad aide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait. Ide-ide tersebut kemudian dituangkan ke dalam paragraf dan wacana yang berhubungan. (Nurhadi, 2017)

2.      Tahap-tahap Menulis
Menulis memiliki empat tahap yaitu (1) pramenulis, (2) tahap pencarian gagasan, (3) tahap penemuan gagasan, dan (4) tahap pengembangan gagasan. Pada tahap pra menulis, penulis mempersiapkan bahan, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus dan mengolah informasi. Tahap pencarian gagasan berlangsung ketika penulis memproses informasi yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Tahap penemuan gagasan adalah datangnya gagasan dalam pikiran penulis. Tahap selanjutnya adalah pengembangan gagasan. Pada tahap ini, gagasan yang muncul akan diseleksi, disusun, dan dikembangkan sesuai dengan fokus tulisan. (Nurhadi, 2017)

3.      Pembelajaran Menulis Berdasarkan Gambar
Pemilihan media pembalajaran harus sesuai dengan usia siswa dan tujuan pembelajaran. Media gambar adalah salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk keterampilan menulis narasi. Gambar adalah media visual yang banyak digunakan oleh guru karena kelebihannya.
Dalam memahami sebuah gambar, diperlukan pemikiran yang kritis. Hal ini merupakan salah satu manfaat gambar dalam pembelajaran menulis cerita narasi. Siswa dituntut berpikir kritis dan kreatif dalam menciptakan sebuah cerita narasi. (Syahruddin, 2013)

4.      Media Pembelajaran
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti perantara atau pengantar. Secara lebih khusus media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, khususnya pelajaran untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Media pembelajaran sangat berdapak pada motivasi siswa dan profesionalisme guru. Kelas yang menggunakan media pembelajaran jauh lebih menarik dan aktif dibandingkan kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran. Guru yang menggunakan media pembelajaran juga akan disenangi oleh siswa, karena memiliki inovasi dan kreativitas dalam menciptakan suasana kelas yang baru, penuh inovasi, dan kreativitas. (Rusydiyah, 2015)

2.      Fungsi Media Pembelajaran
Media sebagai komponen yang penting dalam pembalajaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelangsunga pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terhambatnya proses belajar mengajar.
Menurut Degeng (2001) dikutip oleh Rusydiyah, secara garis besar fungsi media pembelajaran adalah:
1.      Menghindari adanya verbalisme
2.      Membangkitkan motivasi
3.      Menarik perhatian siswa
4.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan ukuran
5.      Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
6.      Mengekfetifkan pemberian stimulus dalam pembelajaran. (Ruydiyah, 2015)

3.      Jenis-jenis Media Pembelajaran
Soeparno (1980:7) mengklasifikasikan media pembelajaran dari segi, yaitu (1) berdasarkan karakteristiknya memiliki lima macam, yaitu suara, gerak, garis, dan lukisan. Kelimanya bisa saling terpadu. (2) berdasarkan dimensi presentasi mencakup lima waktu presentasi, sifat presentasi, dan sifat respon. (3) berdasarkan pemakainya, dibedakan atas media untuk kelas besar, media untuk kelas kecil, dan media untuk belajar secara  individual. Berdasarkan jenisnya, media dibedakan atas.
a.       Media auditi, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis media ini antara lain meliputi tape recorder dan radio.
b.      Media visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Yang termasuk jenis ini antara lain meliputi gambar, foto, serta benda nyata yang tidak bersuara.
c.       Media audio visual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Beberapa contoh media audio visual meliputi televisi, video, film atau demontrasi langsung. (Nugraha, 2009 diunduh dari http://yudinugraha.co.cc/? Pada tanggal 29 Oktober 2011).

5.      Media Gambar Berseri
Media gambar berseri yaitu media gambar yang terdiri dari empat (4) atau lebih gambar yang disusun secara berurutan dengan satu tema yang dibuat menarik. Media gambar berseri tersebut akan memotivasi dan memudahkan siswa dalam pembuatan sebuah cerita. Media gambar berseri termasuk dalam media visual yang dapat digunakan guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis cerita narasi.
Fungsi media gambar berseri adalah untuk menarik perhatian siswa, memotivasi siswa dalam pembuatan cerita, memperjelas sajian ide. Dengan berbagai fungsi dari media gambar berseri, media tersebut tidak membutuhkan biaya yang banyak. (Permatasari, 2013)

6.      Langkah-langkah Pembelajaran dengan Media Gambar Berseri
Sebelum menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan langkah-langkah menggunakannya, agar pembelajaran dengan menggunakan media dapat berjalan dengan baik. Langkah langkah penggunaan media gambar berseri adalah sebagai berikut:
a.       Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.
b.      Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas
c.       Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar
d.      Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu
e.       Guru memberikan tugas kepada siswa. (Rasyad, 2011)

B.       Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Pemanfaatan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Naratif Pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta oleh Budi Santoso, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) terdapat  perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis cerita narasi siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta yang menggunakan media gambar berseri dan tanpa menggunakan media gambar berseri, (2) penggunaan media gambar berseri lebih efektif dalam pembelajaran menulis cerita narasi siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta dibandingkan dengan pembelajaran menulis siswa kelas VII A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta tanpa menggunakan media gambar berseri.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu pada subjek penelitian dan media pembelajaran yang digunakan. Kedua penelitian sama-sama memiliki subjek penelitian keterampilan menulis dan menggunakan media gambar berseri.

C.       Kerangka Pikir
Keterampilan menulis cerita narasi merupakan salah satu aspek keterampilan menulis yang dianggap sulit karena membutuhkan pikiran yang kritis dan kreativitas. Secara praktik keterampilan menulis cerita narasi membutuhkan banyak membaca, latihan, dan pengarahan pembelajaran yang intensif. Fenomena pembelajaran umumnya masih menggunakan media yang monoton dan kurang menarik. Sehingga pembelajaran dirasa membosankan dan siswa kurang aktif.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru hendaknya menggunakan alternative dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Media yang dirasa tepat untuk mengatasi masalah diatas adalah media gambar berseri. Media gambar berseri ini dapat mempermudah siswa dalam menulis cerita narasi, menarik perhatian siswa karena gambar-gambar menarik yang disajikan. Terlepas dari itu, biaya yang dikeluarkan juga tidak mahal.

D.      Hipotesis Tindakan
Dengan menerapkan media gambar berseri, maka:
1.      Pelaksanaan pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-B MTsN 1 Blitar dapat ditingkatkan.
2.      Hasil pembelajaran teks cerita narasi menggunakan media gambar berseri pada siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar dapat ditingkatkan.



BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolahan tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.(Arikunto, 2009). Penelitian ini dilakukan dengan cara kerja sama antara peneliti dan guru Bahasa Indonesia MTsN 1 Blitar kelas VII-8, yang bernama Awang Mahaja, S. Pd.
Model penelitian yang digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri atas empat tahap sebagai berikut.
1.      Perencanaan adalah rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen.
2.      Tindakan adalah pembelajaran macam apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis cerpen.
3.      Observasi atau pengamatan adalah pengamatan terhadap kinerja siswa selama proses pembelajaran dan pengamatan terhadap hasil kerja siswa.
4.      Refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil pengamatan sehingga dapat dilakukan terhadap proses belajar selanjutnya.

B.       Setting Penelitian
1.      Tempat Penelitian
Setting tempat penelitian yaitu lokasi peneliti melakukan penelitian. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Blitar yang terletak di Jl. Ponpes Al Kamal, Kunir, Wonodadi, Blitar. Peneliti memilih MTsN 1 Blitar karena MTsN tersebut belum pernah menggunakan media pembelajaran media gambar berseri, khususnya pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII-8.

2.      Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilakukan pada bulan Mei 2019.

C.       Subjek dan Objek Penelitian
1.      Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam sebuah penelitian. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-8 MTsN 1 Blitar. Jumlah siswa yang dijadikan objek adalah 36 siswa. Penentuan kelas yang dijadikan subjek penelitian berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Indonesia MTsN 1 Blitar.

2.      Objek Penelitian
Pengambilan objek penelitian ini mencakup proses dan hasil. Objek penelitian yang berupa proses adalah pelaksanaan proses keterampilan menulis cerita narasi menggunakan media gambar berseri di kelas VII-8 MTsN 1 Blitar. Objek hasil penelitian berupa hasil atau skor yang diperoleh siswa selama pelaksanaan menulis cerita narasi menggunakan media gambar berseri.

D.      Teknik Pengumpulan Data
1.      Wawancara
Wawancara ini dilakukan terhadap guru dan beberapa siswa kelas VII-8 untuk menggali informasi guna memperoleh data yang valid. Beberapa siswa yang diwawancarai hanya siswa yang terlihat peningkatannya. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII-8.

2.      Pengamatan
Pengamatan adalah pengambilan data. Peneliti mencatat hal-hal yang terjadi saat tindakan dan mendeskripsikan sikap dan penampilan siswa saat proses berlangsung. Dari hasil pengamatan tersebut, peneliti akan memperoleh data yang valid tentang proses menulis cerita narasi siswa, sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar, kegiatan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, serta hasil tulisan cerita narasi yang telah dibuat siswa menggunakan media gambar berseri.
3.      Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengambil data yang berupa keadaan sekolah, siswa, guru, dan kegiatan belajar mengajar. Dokumentasi ini berupa hal-hal yang terkait dengan penelitian, seperti silabus, RPP, dan gambar-gambar selama melakukan penelitian.

4.      Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala aktivitas selama penelitian berlangsung.

E.       Instrumen Penelitian
1.      Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat atau mendeskripsikan sikap guru dan siswa selama proses pembelajaran dan penelitian berlangsung.

2.      Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran. Dalam lembar pengamatan terdapat empat aspek yang diamati, yaitu keaktifan siswa, perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran, minat siswa selama pembelajaran, proses siswa menulis cerita narasi, hasil tulisan siswa menulis cerita narasi,  dan kerjasama kelompok.

F.        Validitas dan Reabilitas Data
1.      Validitas
Validitas data atau keabsahan data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas data dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.



2.      Reabilitas
Salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang dikumpulkan reliabel adalah dengan mempercayai penilaian peneliti itu sendiri. Reliabilitas dalam penelitian ini dapat diwujudkan dengan penilaian data asli penelitian yang meliputi transkrip wawancara, catatan lapangan, angket, dokumentasi, dan lembar penilaian keterampilan menulis cerita narasi. (Madya, 2006)

G.      Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan dalam rangka mendeskripsikan kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah mendapat tindakan. Teknik ini dibagi dua, yaitu analisis proses dan analisis produk. Analisis data secara proses diambil pada waktu pembelajaran keterampilan menulis cerita narasi menggunakan media gambar berseri. Analisis produk diambil dari hasil penilaian tulisan cerita narasi siswa.

No comments:

Post a Comment

Semantik - Konsep Dasar Makna

BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Makna Untuk memahami suatu makna atau arti, Ferdinand de Saussure menyebutkan bahwasanya setiap ...