KALIMAT RUNTUT DAN KALIMAT INVERSI
KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TIDAK LANGSUNG
A.
Kalimat Runtut
dan Kalimat Inversi
1. Kalimat Runtut
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Runtut” diartikan sebagai
sesuai, selaras, bersesuaian. Dengan demikian kalimat runtut bisa diartikan
sebagai kalimat yang selaras, yang sesuai dan sebagainya sehingga mudah untuk
di pahami. Tujuan kalimat runtut ini adalah supaya mudah dimengerti
dan dipahami lawan bicara.
Contoh :
Pergi ke kantor pos
Jam menunjukkan pukul 1 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi
istirahat sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke
kantor pos. Ia akan mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di
Pulau Penang Malaysia. Lalu, ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak
kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya,
mereka mampir ke pom bensin terlebih dahulu yang berada di depan rumah Lusi.
Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat melewati kantor kejaksaan dan
terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati Mal Surya. Lalu belok ke
kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos. Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.
kantor pos. Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.
2. Kalimat Inversi
Kalimat Inversi adalah suatu kalimat yang Predikatnya (P) diletakan
mendahului Subjek (S). Pada kalimat inversi subjeknya (S) berupa subjek yang
tidak tentu (definite). Kalimat ini biasanya digunakan untuk menegaskan makna
yang dimaksud oleh penutur atau penulisnya.
Contoh :
Dibuangnya makanan yang diberi orang itu.
P
S Pel
O
Berangkatlah dia dengan segera ke kota.
P S K
P S K
Merubah bentuk kalimat versi menjadi inversi:
Budi pergi bersama Ani
kemarin.
1.
Tentukan unsur – unsur
pembangun kalimat di atas.
2.
Pindahkan predikat ke
depan kalimat.
Contoh : Pergilah Budi bersama Ani Kemarin.
P S
K
3. Jika kalimatversi merupakan kalimat aktif, hal yang pertama dilakukan
adalah merubah bentuknya menjadi pasif
Contoh :
Ayah menanam
bunga di taman. (aktif)
Bunga
ditanam oleh ayah di taman. (pasif)
4.
Kemudian sederhanakan
predikat dan objeknya.
Contoh :
Bunga itu ditanamnya di taman.
5. Lalu pindahkan predikat di awal paragraf
Contoh :
Ditanamnya bunga itu di taman.
Contoh – Contoh Kalimat Inversi dan Kalimat Versinya
Kalimat Versi : Budi mengambil topi yang tergantung
di tembok.
Kalimat Inversi : Diambilnya topi yang tergantung di tembok.
Kalimat Versi : Dia pergi ke Jakarta untuk menyusul
kakaknya.
Kalimat Inversi : Pergilah Ia ke Jakarta untuk menyusul kakaknya.
Kalimat Versi : Nenek itu ditolong olehnya dengan tanpa pamrih.
Kalimat Inversi : Ditolongnya nenek itu tanpa pamrih.
Kalimat Versi : Shinta menangis dengan sangat keras.
Kalimat Inversi : Menangislah dia dengan sangat keras.
Kalimat Versi : Ayah menunggu dengan sangat sabar.
Kalimat Inversi : Menunggulah ayah dengan sangat sabar.
B.
Kalimat Langsung
dan Kalimat tidak Langsung
1.
Kalimat
Langsung
a.
Pengertian
Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat
yang langsung diucapkan oleh si pembicara. Kalimat langsung adalah kalimat,
entah berupa kalimat deklaratif, entah kalimat interogatif, entah kalimat
imperatif yang dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek dan secara cermat
menirukan apa yang dianjurkan orang (Kridalaksana, 1993). Supraman (1985) dan
Putrayasa (2012, 2014) mengatakan bahwa kalimat langsung adalah kalimat yang
benar-benar sesuai dengan yang diucapkan oleh si pembicara atau si pengarang.
Contoh:
1)
Darwin berkata,
“Peristiwa itu terjadi baru saja.”
2)
Siswa itu
bertanya, “Kapan nilai kami dibagikan?”
3)
Komandan
memerintahkan, “ Segera buatkan laporan itu!”
4)
Tanya Paramita,
“Apakah gurunya galak?”
5)
Pejahat itu
membentak, “Jangan mendekat!”
b.
Struktur
Kalimat Langsung
Struktur kalimat langsung mempunyai
bebrapa kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan struktur\tersebut adalah:1)
struktur kalimat berita (KB), 2) struktur kalimat tanya (KT), dan 3) struktur
kalimat perintah (KP).
1)
Kalimat
Pengantar + Kalimat Berita
Contoh
a.
Ibu mengatakan,
“Dia akan datang hari ini.”
b.
Saudara sendiri
mengakui, “Bukuan dia yang mencuri.”
c.
Komandan itu
melaporkan, “Upacara segera dimulai.”
d.
Gadis itu
berjanji, “Saya akan selalu menunggumu.”
e.
Menteri
Keuangan mengataka, “Gaji PNS dirapel bulan April
.
2)
Kalimat
Pengantar + Kalimat Tanya
Contoh
a.
Kami hanya
bertanya, “Kapan uang ganti ruginya diberikan?”
b.
Kami
menanyakan, “Apa yang harus kami bawa?
c.
Kaum Buruh
menanyakan, “Mengapa uang pesangon kami diambil?”
d.
Kaum Petani
bertanya, “Mengapa harga pupuk terus meningkat?”
3)
Kalimat
Pengantar + Kalimat Perintah
Contoh
a.
Ibu telah
menasihati, “Sebaiknya kamu tenang saja dulu!”
b.
Kami berharap,
“Semoga mereka selamat sampai tujuan.”
c.
Aku berdoa, “Ya
Tuhan, lindungilah mereka.”
d.
Dia meminta,
“Belajarlah dengan tekun!”
e.
Ketua
memerintahkan, “Datanglah besok pagi!”
2.
Kalimat Tak
Langsung
a.
Pengertian
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat
yang sudah mengalami perubahan pengucapan dari pembicara aslinya. Kridalaksana
(1993) mengatakan bahwa kalimat tak langsung adalah kalimat deklaratif atau
kalimat interogatif yang dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek
yang melaporkan apa yang dianjurkan orang.
Contoh:
a.
Mereka
menyatakan bahwa persediaan beras sudah habis.
b.
Murid-murid
bertanya, ke mana mereka pergi setelah tamat.
c.
Kami tidak tahu
mengapa kami dilarang masuk.
d.
Penggemarnya
menanyakan tentang ketidakhadirannya.
e.
Ibu menyarankan
agar kami rajin-rajin belajar.
1)
Struktur
Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung hanya memiliki
satu struktur saja, yaitu: Kalimat pengantar + Kalimat Berita.kalimat
berita yang ada pada kalimat langsung ini mungkin berasal dari kalimat berita,
kalimat tanya, ataupun kalimat perintah. Contoh
a.
Iza pernah
mengatakan bahwa dia tidak akan berbuat jahat lagi.
b.
Guru itu
mengatakan bahwa soal itu pernah dibahas minggu lalu.
c.
Wakinya pernah
menanyakan tentang pekerjaan yang dijanjikan itu.
d.
Iza menanyakan
tentang keadaan keluarganya.
e.
Perwira itu
memerintahkan agar anak buahnya bersiap-siap.
f.
Para buruh
mengharapkan agar upahnya dinaikkan bulan depan.
Perlu dicermati bahwa:
1.
Kalimat 1 dan 2
berasal dari kalimat berita.
2.
Kalimat 3 dan 4
berasal dari kalimat tanya.
3.
Kalimat 5 dan 6
berasal dari kalimat perintah.
b.
Perubahan
Struktur Kalimat Langsung dan Kalimat Tak Langsung
1)
Kalimat Pengantar
+ Kalimat Berita
a.
KL : Bulan lalu
saya mengatakan, “Saya mengerjakan sendiri.”
TL : Bulan yang lalu saya mengatakan bahwa saya mengerjakan
sendiri.
TL : Tadi kamu mengatakan bahwa kamuakan mengerjakan sendiri
2)
Kalimat Pengantar
+ Kalimat Tanya dengan Responsi Total
a.
KL : Saat itu
kamu menanyakan, “Sayakah yang harus mewakili?”
TL : Saat itu kamu menanyakan, apakah kamu yang harus
mewakili.
b.
KL : Saat itu
saya menanyakan, “Bahagiakah kamu?”
TL : Saat itu saya menanyakan, apakah kamu bahagia.
3)
Kalimat Pengantar
+ Kalimat Tanya dengan Responsi Parsial
a.
KL : Saat itu
kamu menanyakan, “Siapakah saya?”
TL : Saat itu kamu menanyakan, tentang dirimu.
b.
KL : Saat itu
saya menanyakan, “Berapakah penghasilanmu?”
TL : Saat itu saya menanyakan tentang jumlah pengahasilannya.
4)
Kalimat Pengantar
+ Kalimat Perintah
a.
KL : Saat itu
saya memerintahkan, “Ambilkan buku adikmu!”
TL : Saat itu saya memerintahkan agar kamu mengambilkan buku
adikmu.
b.
KL : Saat itu kamu menyuruh, “Simpanlah surat
ini baik-baik!”
TL : Saat itu kamu menyuruh agar aku menyimpan surat ini baik-baik.
No comments:
Post a Comment