Friday, August 2, 2019

Sintaksis - Kalimat Runtut, Inversi, Langsung, dan Tidak Langsung


KALIMAT RUNTUT DAN KALIMAT INVERSI
KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TIDAK LANGSUNG
A.    Kalimat Runtut dan Kalimat Inversi
1.      Kalimat Runtut
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Runtut” diartikan sebagai sesuai, selaras, bersesuaian. Dengan demikian kalimat runtut bisa diartikan sebagai kalimat yang selaras, yang sesuai dan sebagainya sehingga mudah untuk di pahami. Tujuan kalimat runtut ini adalah supaya mudah dimengerti dan dipahami lawan bicara.
Contoh :
Pergi ke kantor pos
Jam menunjukkan pukul 1 ketika Lusi pulang sekolah. Setelah makan, Lusi istirahat sambil menonton acara televisi. Siang itu ibu berencana pergi ke kantor pos. Ia akan mengirimkan surat untuk kakak Lusi. Kakak Lusi tinggal di Pulau Penang Malaysia. Lalu, ibu mengajak Lusi pergi ke kantor pos. Letak kantor pos dari rumah Lusi ke arah barat.Mereka berangkat naik sepeda motor. Sebelumnya, mereka mampir ke pom bensin terlebih dahulu yang berada di depan rumah Lusi. Setelah itu, perjalanan diteruskan ke arah barat melewati kantor kejaksaan dan terminal. Kemudian belok kanan ke arah utara melewati Mal Surya. Lalu belok ke kiri sampai di ujung jalan belok ke kanan. Akhirnya, sampailah di
kantor pos. Dalam perjalanan pulang, Lusi minta dibelikan boneka di Mal Surya. Permintaan itu dipenuhi oleh ibu. Lalu, mereka pun mampir ke Mal Surya untuk membeli boneka.
2.      Kalimat Inversi
Kalimat Inversi adalah suatu kalimat yang Predikatnya (P) diletakan mendahului Subjek (S). Pada kalimat inversi subjeknya (S) berupa subjek yang tidak tentu (definite). Kalimat ini biasanya digunakan untuk menegaskan makna yang dimaksud oleh penutur atau penulisnya.
Contoh :
 Dibuangnya makanan yang diberi  orang itu.
P                   S                 Pel          O
Berangkatlah dia dengan segera ke kota.
P                  S                 K
Merubah bentuk kalimat versi menjadi inversi:
Budi pergi bersama Ani kemarin.
1.      Tentukan unsur – unsur pembangun kalimat di atas.
2.      Pindahkan predikat ke depan kalimat.
Contoh :  Pergilah Budi bersama Ani Kemarin.  
        P     S                  K
3.      Jika kalimatversi merupakan kalimat aktif, hal yang pertama dilakukan adalah merubah bentuknya menjadi pasif
Contoh :
Ayah menanam bunga di taman. (aktif)
Bunga ditanam oleh ayah di taman. (pasif)
4.      Kemudian sederhanakan predikat dan objeknya.
     Contoh :
     Bunga itu ditanamnya di taman.
5.      Lalu pindahkan predikat di awal paragraf
    Contoh :
    Ditanamnya bunga itu di taman.  

Contoh – Contoh Kalimat Inversi dan Kalimat Versinya
Kalimat Versi    :  Budi mengambil topi yang tergantung di tembok.
Kalimat Inversi : Diambilnya topi yang tergantung di tembok.

Kalimat Versi    : Dia pergi ke Jakarta untuk menyusul kakaknya.
Kalimat Inversi : Pergilah Ia ke Jakarta untuk menyusul kakaknya.

Kalimat Versi   : Nenek itu ditolong olehnya dengan tanpa pamrih.
Kalimat Inversi : Ditolongnya nenek itu tanpa pamrih.

Kalimat Versi   : Shinta menangis dengan sangat keras.
Kalimat Inversi : Menangislah dia dengan sangat keras.

Kalimat Versi   : Ayah menunggu dengan sangat sabar.
Kalimat Inversi : Menunggulah ayah dengan sangat sabar.

B.     Kalimat Langsung dan Kalimat tidak Langsung
1.      Kalimat Langsung
a.       Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang langsung diucapkan oleh si pembicara. Kalimat langsung adalah kalimat, entah berupa kalimat deklaratif, entah kalimat interogatif, entah kalimat imperatif yang dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek dan secara cermat menirukan apa yang dianjurkan orang (Kridalaksana, 1993). Supraman (1985) dan Putrayasa (2012, 2014) mengatakan bahwa kalimat langsung adalah kalimat yang benar-benar sesuai dengan yang diucapkan oleh si pembicara atau si pengarang.
Contoh:
1)      Darwin berkata, “Peristiwa itu terjadi baru saja.”
2)      Siswa itu bertanya, “Kapan nilai kami dibagikan?”
3)      Komandan memerintahkan, “ Segera buatkan laporan itu!”
4)      Tanya Paramita, “Apakah gurunya galak?”
5)      Pejahat itu membentak, “Jangan mendekat!”

b.      Struktur Kalimat Langsung
Struktur kalimat langsung mempunyai bebrapa kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan struktur\tersebut adalah:1) struktur kalimat berita (KB), 2) struktur kalimat tanya (KT), dan 3) struktur kalimat perintah (KP).
1)      Kalimat Pengantar + Kalimat Berita
Contoh
a.       Ibu mengatakan, “Dia akan datang hari ini.”
b.      Saudara sendiri mengakui, “Bukuan dia yang mencuri.”
c.       Komandan itu melaporkan, “Upacara segera dimulai.”
d.      Gadis itu berjanji, “Saya akan selalu menunggumu.”
e.       Menteri Keuangan mengataka, “Gaji PNS dirapel bulan April
.
2)      Kalimat Pengantar + Kalimat Tanya
Contoh
a.       Kami hanya bertanya, “Kapan uang ganti ruginya diberikan?”
b.      Kami menanyakan, “Apa yang harus kami bawa?
c.       Kaum Buruh menanyakan, “Mengapa uang pesangon kami diambil?”
d.      Kaum Petani bertanya, “Mengapa harga pupuk terus meningkat?”

3)      Kalimat Pengantar + Kalimat Perintah
Contoh
a.       Ibu telah menasihati, “Sebaiknya kamu tenang saja dulu!”
b.      Kami berharap, “Semoga mereka selamat sampai tujuan.”
c.       Aku berdoa, “Ya Tuhan, lindungilah mereka.”
d.      Dia meminta, “Belajarlah dengan tekun!”
e.       Ketua memerintahkan, “Datanglah besok pagi!”

2.      Kalimat Tak Langsung
a.       Pengertian Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang sudah mengalami perubahan pengucapan dari pembicara aslinya. Kridalaksana (1993) mengatakan bahwa kalimat tak langsung adalah kalimat deklaratif atau kalimat interogatif yang dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, atau objek yang melaporkan apa yang dianjurkan orang.
Contoh:
a.       Mereka menyatakan bahwa persediaan beras sudah habis.
b.      Murid-murid bertanya, ke mana mereka pergi setelah tamat.
c.       Kami tidak tahu mengapa kami dilarang masuk.
d.      Penggemarnya menanyakan tentang ketidakhadirannya.
e.       Ibu menyarankan agar kami rajin-rajin belajar.
1)      Struktur Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung hanya memiliki satu struktur saja, yaitu: Kalimat pengantar + Kalimat Berita.kalimat berita yang ada pada kalimat langsung ini mungkin berasal dari kalimat berita, kalimat tanya, ataupun kalimat perintah. Contoh
a.       Iza pernah mengatakan bahwa dia tidak akan berbuat jahat lagi.
b.      Guru itu mengatakan bahwa soal itu pernah dibahas minggu lalu.
c.       Wakinya pernah menanyakan tentang pekerjaan yang dijanjikan itu.
d.      Iza menanyakan tentang keadaan keluarganya.
e.       Perwira itu memerintahkan agar anak buahnya bersiap-siap.
f.       Para buruh mengharapkan agar upahnya dinaikkan bulan depan.
Perlu dicermati bahwa:
1.      Kalimat 1 dan 2 berasal dari kalimat berita.
2.      Kalimat 3 dan 4 berasal dari kalimat tanya.
3.      Kalimat 5 dan 6 berasal dari kalimat perintah.
b.      Perubahan Struktur Kalimat Langsung dan Kalimat Tak Langsung
1)      Kalimat Pengantar + Kalimat Berita
a.       KL : Bulan lalu saya mengatakan, “Saya mengerjakan sendiri.”
TL : Bulan yang lalu saya mengatakan bahwa saya mengerjakan sendiri.
b.      KL : Tadi kamu mengatakan, “Saya akan mengerjakan sendiri.”
TL : Tadi kamu mengatakan bahwa kamuakan mengerjakan sendiri
2)      Kalimat Pengantar + Kalimat Tanya dengan Responsi Total
a.       KL : Saat itu kamu menanyakan, “Sayakah yang harus mewakili?”
TL : Saat itu kamu menanyakan, apakah kamu yang harus mewakili.
b.      KL : Saat itu saya menanyakan, “Bahagiakah kamu?”
TL : Saat itu saya menanyakan, apakah kamu bahagia.
3)      Kalimat Pengantar + Kalimat Tanya dengan Responsi Parsial
a.       KL : Saat itu kamu menanyakan, “Siapakah saya?”
TL : Saat itu kamu menanyakan, tentang dirimu.
b.      KL : Saat itu saya menanyakan, “Berapakah penghasilanmu?”
TL : Saat itu saya menanyakan tentang jumlah pengahasilannya.
4)      Kalimat Pengantar +  Kalimat Perintah
a.       KL : Saat itu saya memerintahkan, “Ambilkan buku adikmu!”
TL : Saat itu saya memerintahkan agar kamu mengambilkan buku adikmu.
b.       KL : Saat itu kamu menyuruh, “Simpanlah surat ini baik-baik!”
TL : Saat itu kamu menyuruh agar aku menyimpan surat ini baik-baik.

No comments:

Post a Comment

Semantik - Konsep Dasar Makna

BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Makna Untuk memahami suatu makna atau arti, Ferdinand de Saussure menyebutkan bahwasanya setiap ...